Sabtu, 02 Januari 2021

Sajak-Sajak Anis Khoirunnisak dan Air Mata

author photo

literasikalbar.com - Anis Khoirunnisak menyajikan sajak dengan beberapa fragmen dalam satu puisi yang saling sambung. Fragmen tersebut dapat memberikan jeda sejenak bagi pembaca untuk mengetahui maksud dan mendalami makna. Pembaca dapat meneruskan ke fragmen berikutnya sehingga mengetahui isi puisi secara utuh.


Sajak Anis Khoirunnisak pic pixabay


Sajak-Sajak Anis Khoirunnisak dan Air Mata


"Kadang kala kenangan serupa bayi yang ingin selalu ditimang"



Sungai Air Mata


/1/

Rinai hujan turun amat deras di luar jendela rumah

Membasahi dedaunan

Membangunkan kuncup-kuncup bunga yang tidur pulas di musim gugur kemarin

Menggenangi parit-parit 


/2/

Rinai hujan pun jatuh di jendela mata

Menggumpal di pelupuk

Mengalir membasahi pipi lalu membentuk sungai air mata

Butiran hujan pun seolah tiada mampu berhenti hingga membuat pucat pasi


/3/

Gemuruh pun tiba mengguncang

Menggema begitu keras di langit-langit hati

Gemuruh ialah kata-kata perpisahan terakhirmu; sebelum melenggang jauh


2020


***



Ibadah Puisi


/1/

Setiap malam; kuhabiskan waktu untuk begadang

Menjalani ibadah puisi dengan khidmat

Meluapkan segala rasa melalui doa-doa panjang

Mengukir rasa melalui pena


/2/

di tubuh puisi itu; kau ialah denyut nadi dari segala diksi

Muara atas segala rasaku

di tubuh puisi; aku tak perlu cemas

Aku merdeka terhadap rasa yang aku jelaskan

di tubuh puisi; kau kekal di dalam tiap deret bait


/3/

Ibadah puisi ini ialah ibadah wajib yang terus mengalirkan zikir-zikir berlafazkan namamu

Puisi ini serupa sebaik-baiknya munajat rahasia

dan kau yang menjadi pemeran utama di dalamnya


2020


Baca Juga : Membaca Buku Membuang Waktu


***



Hari Kepulanganmu


/1/

Pagi buta; Ibu masih sibuk menanak nasi di atas tungku api

Meracik bumbu untuk kudapan-kudapan untuk hidangan

di teras rumah; Ayah tengah sibuk membaca koran langganan dengan ditemani seduhan kopi 


/2/

Pagi buta

Aku masih dalam pengaruh kantuk

Kulihat di luar jendela

Embun-embun masih membasahi kaca

Sejenak termenung; sudah hari ke berapa gerangan selepas hari di mana aku mengantarmu pergi?


/3/

Kulihat kalender usang yang terpasang di dinding kamar

dan kutemukan coretan tanggal-tanggal penting

di agendaku hari ini tertulis: hari kepulanganmu


2020


***



Memori Lama


/1/

Terlunta-lunta rasa di ujung dermaga

Kicau burung meracau

Memanggil-manggil seseorang yang sedang ada di seberang

“Jangan pergi,” katanya.

Sejenak hening

Tak ada jawaban


/2/

Kata-kata seolah karam di tengah lautan luas nestapa

Hanya tersisa suara semesta yang menggiring perpisahan

Ombak-ombak pun berlagu

Bersenandung pilu

dan selepas jauh di pandangan

Lambaian tangan pun mulai terayun


/3/

Kau pun luput dari lensa netra

Telah jauh dibawa pergi oleh angin laut

dan yang tersisa ialah memori lama tentang perjalanan cinta kita


2020


Baca Juga: Masker Pupi untuk Semua


***



Kenangan


Selaksa peristiwa telah dienyahkan waktu

Kenangan indah yang lalu telah menjelma kekuatan

Bersitahan melawan musim-musim yang selalu berganti

Kadang kala kenangan serupa bayi yang ingin selalu ditimang

Dimanja oleh buaian kasih

Tak ingin ditanggalkan


Kenangan adalah candu

Entah pahit atau manis rasanya; ingin selalu disesap dan dinikmati seperti kopi

Pada malam sunyi yang dinginnya mencekam tulang

Kenangan kembali mengusik; mengingatkan tentangmu

Bergelantungan indah di langit-langit kamar

Kenangan itu pun menjelma paras rupawanmu


2020



Sajak Anis Khoirunnisak

Anis Khoirunnisak, lahir di Jombang pada tanggal 22 Desember 1994. Alumnus Universitas Negeri Surabaya pada program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang lulus di tahun 2017. Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta pada program Pascasarjana PPKn yang saat ini sedang menempuh kuliah di Semester tiga. Penulis buku tunggal Sekumpulan Puisi Tentang Desember (Guepedia, 2019). Beberapa karyanya terhimpun pada antologi Senja dan Hujan (Tim Sayembara Puisi, 2017), Ada apa dengan Rindu (Jendela Sastra Indonesia, 2018) Etalase (Tim Literasi Mediaberkarya, 2018) dan Mengunci Ingatan (Pura-Pura Penyair, 2020)  . Email : aniskhoirunnisak22@gmail.com, Instagram: @anis_khoirunnisa22.


Laman Literasi Kalbar menerima tulisan berupa puisi, cerpen, resensi, & opini. Silakan kirim ke literasikalbar@gmail.com


Ketentuan tulisan bisa baca di Kirim Tulisan


Literasi Kalbar


Baca Juga : 


Puisi | Bulan dan Tubuh Pacarmu


Artikel | Pelet Borneo


Cerpen | Kepala-Kepala Terbang


Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post