Jumat, 02 Mei 2025

Puisi Hiduplah untuk Hari Ini & Puisi Margarita Wihaulia Lainnya

author photo

Karya Margarita Wihaulia


Literasi Kalbar - Puisi karya Margarita Wihaulia mengajak pembaca merefleksikan diri tentang kejadian yang dialami manusia umumnya. Puisi yang sepertinya merujuk kepada diri manusia sendiri tentang kedalaman diri. Silakan pembaca menikmati puisi perempuan asal landak ini.


Puisi Hiduplah untuk Hari Ini & Puisi Margarita Wihaulia Lainnya
pic pixabay


Puisi Hiduplah untuk Hari Ini & Puisi Margarita Wihaulia Lainnya


"Hingga sepenggal doa dan rasa rindu, Tertitip pada tangan Tuhan"


Sedikit Terluka


Hanya kau yang bergerak

Dan sang waktu buat diri cemas

Tapi,

Tidak ada tapi tapi

Coba sejenak menepi kala sepi


Pernahkah kau bertanya,

Kesalahan terbesar apa

Yang pernah kau lakukan dimasa lalu

Sampai kau sesakit ini


Kau cari jejak tak ada juga

Kau selesaikan yang ini, yang itu datang

Kau tak meminta namun diberi


Kau tidak marah 

Kau juga tidak benci dengan Tuhan, bukan?


Aku mengerti,

Ini hanyalah murni kesedihanmu

Hingga terucap tanya,

Mengapa harus aku


Langit tidak selalu biru

Bahkan ketika ia gelap

Ia mampu menenggelamkan


Tapi harapku kau tetap berdiri di tengah badai

Sambil berucap,

Suka-sukamu Tuhan


***


Mereka yang Pergi


Warga jagat yang sedang menggugat

Perasaanku,

Telah tumbas dibawa ombak yang baru datang

Hanya suara tinjak jadi kenangan


Semampang ia kembali

Sajak duka ini kan diberikan

Namun surat bahari dengan yang Esa

Tanda ikhlas atas kepergiaannya


Mataku yang rungau

Batinku yang ruai

Kukatakan sekali lagi,

Ambruk-ambruklah!


Pujuk empenak menenangkanku

Mengambil alih tatanan hidupku

Memastikan mereka hanyalah pulang

Bukan tuk pergi


Dalam hati,

Andai itu benar


Nyatanya dalam mimpi pun

Tak pernah Kembali


Hingga sepenggal doa dan rasa rindu

Tertitip pada tangan Tuhan

Akhirnya selesai

Lalu ucap selamat tinggal


Nantikan aku disurga 

Terimakasih sudah ada


***


Hiduplah untuk Hari Ini


Mawar mekar barulah mulai

Usai mekar lalulah layu


Kita ini hidup bercanda

Sebahagia apa orang pinggiran

Gerak-gerik pertanda lapar

Mengemis pada sang khalik


Hari ini adalah hariku

Nasib seperti anak bulan

Seketika datanglah alai-belai

Memohon juangku


Mari bercelatuk denganku

Dengan masa depan beralip-alipan

Coba melangkah di hari itu

Harapan berbenih namun terlelap


Berkeriau tegaskan amarah

Niscaya berlengkesa juga imannya

Bersibar tangis melilit rasa

Bilamasa menghibur secara mandiri


Ibu berikan kemit tubuh padaku

Karena aku anak yang dikasihinya

Sungguh kirana pesonanya 

Saksikan aku tumbuh dewasa

***


Bionarasi

Margarita Wihaulia

Margarita Wihaulia seorang penulis perempuan asal daerah Andeng, Kec. Sengah Temila, Kab. Landak. Menulis puisi.


Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

This Is The Newest Post
Previous article Previous Post