Selasa, 23 Januari 2018

Meningkatkan dan Mengembangkan Budaya Literasi di Era Globalisasi dengan Bijak Pemanfaatan Teknologi

author photo
Tulisan Andrianto
Membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kita karena hal tersebut dapat menambah wawasan kita dalam mencari ilmu pengetahuan.
Selain itu, kegiatan membaca dan menulis juga dapat mengasah kemampuan kita dalam pemahaman dan kemampuan pola berpikir kita akan lebih terarah dan mendalam serta kita dapat memahami situasi dengan bijak.

Banyak yang mengartikan bahwa kemampuan dalam membaca dan menulis sering sebut dengan literasi padahal literasi sendiri tidak hanya sekedar kemampuan dalam membaca dan menulis. Melainkan lebih dari itu dan yang paling diutamakan dalam literasi yaitu pemahaman tentang apa yang dibaca dan ditulis. Jadi, bukan hanya sekedar kemampuan dalam membaca maupun menulis.
Budaya Literasi di Era Globalisasi
pixabay

Menurut UNESCO pemahaman orang tentang literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya dan pengalaman. Jadi, dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman seseorang dalam membaca sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan.

Pendidikan memiliki peran sebagai pondasi awal untuk meningkatkan pemahaman dalam membaca maupun menulis dan budaya yang dibiasakan sejak dini untuk membaca dan menulis agar minat dalam membaca dan menulis dapat meningkat.

Baca Juga:

Membaca Berita Hoax Lebih Menarik daripada Membaca Buku, Mengapa?


Di dalam dunia pendidikan implementasi literasi sudah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan sebab ilmu yang kita dapat dari bangku sekolah sejak SD hingga SMA bahkan di perguruan tinggi berawal dari membaca dan menulis atau literasi.

Meskipun sudah menjadi bagian dari pendidikan kemampauan dalam pemahaman literasi oleh pelajar yang ada di Indonesia saat ini masih rendah. Budaya literasi yang ada di Indonesia saat ini masih sangat jauh dari negara-negara lain yang memiliki tingkat literasi yang tinggi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik golongan penduduk usia 15-19 tahun dari tahun 2011 hingga 2014 tingkat melek huruf yang ada di Indonesia ini terbilang tinggi mencapai 98%.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulakan penyebab rendahnya budaya literasi di Indonesia ini bukan karena tidak melek huruf melainkan minat baca minim.

Berdasarkan data dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) tahun 2011 menyebutkan bahawa minat baca masyarakat indonesia hanya sebesar 0,0001% yang berarti dari seribu orang penduduk hanya satu yang memiliki minat baca bisa dibayangkan betapa rendahnya minat membaca di negara Indonesia ini. Selain itu menurut data statistik dari UNESCO, dari 61 negara, Indonesia menempati peringkat 60 dari total 61 negara.

Baca Juga:

Upaya Meningkatkan Literasi Kalbar dengan Paket Lengkap


Melihat pada fakta di atas kita mengatahui bahwa begitu kurangnya budaya literasi pada masyrakat Indonesia ditambah lagi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat sehingga membuat budaya literasi saat ini sudah mulai bergeser ke arah layar kaca komputer, gawai, dan smartphone yang canggih.

Bisa dilihat saat ini budaya literasi yang dulunya menatap kertas sekarang sudah bergeser menjadi kegiatan menatap layar kaca (Online) sehingga sudah tak heran jika melihat nuansa yang hening di perpustakaan umum bukan karena dilarang berbicara melainkan karena jarang dikunjungi oleh masyarakat maupun pelajar.

Anak-anak zaman sekarang atau bahasa populer saat ini yaitu kids jaman now lebih cenderung suka membaca dan menulis sesuatu di media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp dan yang lainnya yang sifatnya tidak bermanfaat sama sekali seperti update status yang tidak karuan

Membaca melalui media sosial yang informasinya sangat tidak bisa dipastikan kebenarannya apalagi saat ini banyak berita hoax yang beredar di eraglobalisasi ini. Selain itu game online yang sedang maraknya di kalangan kids jaman now yang membuat semakin tergesernya budaya literasi ini dikalangan generasi muda.

Dengan membaca yang dibarengi dengan pemahaman serta dibiasakan sejak dini dimulai dari keluarga tentu generasi membaca akan meningkat dan ilmu pengetahuan, ide yang kreatif, inovatif, sifat yang kritis serta wawasan akan bertambah luas.

Membaca akan menjadi sangat menyenangkan bagi seseorang yang memiliki minat baca yang tinggi, sudah seharusnya budaya lietrasi ini bangkit melalui kesadaran akan pentingnya membaca dan menumbuhkan minat baca yang tinggi.

Baca Juga:

Mencekoki Literasi Lebih Dini


Melalui ruang lingkup yang kecil terlebih dahulu seperti lingkungan keluarga yang menjadikan membaca sebagai rutinitas sehari-hari dan peran dari pemerintah dalam memajukan budaya literasi juga sangat diharapkan lebih digalakan agar budaya literasi dapat terus berkembang.

Zaman yang modern ini perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat tentu dalam pemanfaatannya harus bijak. Perkembangan teknologi sendiri bisa menjadi pendorong untuk membangkitkan budaya literasi jika pemanfaatannya bijak.

Saat ini begitu banyak buku-buku online yang tersedia di internet yang dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat dan inforamsi yang diperoleh juga sesuai dengan buku-buku pada umunya daripada membaca postingan di media sosial yang kebenaran informasinya tidak pasti.

Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post