Minggu, 02 Mei 2021

Sajak-Sajak Septiadi Gunawan dan Jadi Diri Sendiri

author photo
literasikalbar.com - Dalam puisinya, Septiadi Gunawan memilih diksi yang menggungah pembaca dalam diri sendiri. Septiadi mengetuk pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan memaparkan peristiwa yang pernah terjadi dan berulang. Ia seperti mengingatkan diri sendiri dan orang lain mengenai diri.


Sajak Septiadi Gunawan Pic pixabay



Sajak-Sajak Septiadi Gunawan dan Jadi Diri Sendiri



"Pelan-Pelan Saja, Gak Baik Kalau Terlalu Cepat"



Belajar Diam untuk Perasaan


Beberapa rasa bukan hanya untuk diungkapkan
Beberapa rasa juga perlu dipendam
Disimpan di ruang paling dalam 
Dikunci dengan gembok paling mahal
Dijaga dengan ketat

Sebab tak semua ungkapan 
Sesuai dengan apa yang kita inginkan
Tak semua keinginan bisa sesuai yang kita mau

Bukan belajar untuk pesimis
Tapi terlalu optimis juga gak baik
 Belajar dulu untuk mengungkapkan rasa cinta pada diri sendiri
Setelahnya baru beranikan diri untuk ungkapkan perasaan pada orang lain

Tapi kalau belum bisa jangan dipaksa
Gak baik soalnya

***


Tetap Kuat, Tetap semangat


Untukmu yang senang menyendiri
Walaupun kau tahu beramai-ramai bisa ciptakan bahagia

Untuk orang-orang yang bahagia dikeramaian
Walaupun orang-orang itu tahu merasa sepi dikeramaian adalah kenikmatan 

Untuk mereka-mereka yang merasa dikhianati 
Walaupun mereka ingin sekali membalas 
Tetapi hati nurani masih menghalangi 

Untuk orang-orang pinggir jalan 
Yang ingin sekali punya rumah 
Semoga kalian mendapatkannya
Bukan hanya untuk berteduh tetapi untuk menetap

Untuk orang-orang yang cintanya pernah ditolak
Walaupun sudah lama sekali rasa itu dipendam 
Sebelum akhirnya berani diungkapkan
Tapi jawabannya malah menyakitkan

Kita tidak boleh menyalahkan apapun 
Kita tidak boleh menyudutkan siapapun 


***


Pelan-Pelan Saja, Gak Baik Kalau Terlalu Cepat


Waktu kecil 
ingin sekali cepat-cepat besar
Biar bisa cepat-cepat sekolah 

Waktu di sekolah dasar 
ingin sekali cepat-cepat selesai
Biar izin sama orang tua di permudah 
karena alasan esktrakulikuler

Waktu di sekolah menengah pertama
Buru-buru ingin cepat lulus
Biar bisa membuktikan kata orang-orang 
Bahwa jatuh cinta saat SMA itu indah

Waktu sudah duduk di bangku SMA
Menuntut diri agar cepat-cepat tamat 
Biar bisa bebas dari tuntutan pekerjaan rumah
Biar bisa pakai baju bebas seperti anak-anak kuliah
Ataupun 
Biar bisa menghasilkan untuk kehidupan sendiri

Waktu sudah tiba di zona kuliah
Ingin sekali cepat-cepat kerja
Ataupun ingin cepat-cepat nikah 

Kita memang gemar terburu-buru
Ataupun ingin cepat-cepat sampai 
Bukankah terlalu cepat-cepat gak baik

Gak baik untuk kita 
Gak baik untuk orang lain 

Kalau bisa pelan-pelan untuk di gapai
Jadi buat apa tergesa gesa


***


Pelan-pelan, Gak harus Instan


Kita pernah patah semangat
Bahkan akan dan pernah patah semangat
Lelah pada semua hal
Capek pada semua keadaan

Dan yang selalu kita lakukan adalah
Bersikap bodo amat pada semuanya
Menjadi manusia yang tak peduli

Padahalkan tak ada yang berhasil tanpa jatuh
Tak ada  yang bisa berdiri tanpa belajar merangkak

Semua hal perlu proses 
Perlu jatuh dan bangkit
Semua hal perlu terbentur, terbentur 
Barulah terbentuk

Maka dari itu belajarlah percaya proses
Gak semua hal dapat didapat dengan instan

Untukmu yang sedang bejuang saat ini
Semangatnya jangan lupa proses

***


Sayangi Diri


Hati kita pernah rapuh
Semangat kita pernah patah
Temu kita pernah menjelma menjadi jenuh

Tapi untuk sayangi diri sendiri
Tak harus jadi rapuh, patah, dan jemu

***



Septiadi Gunawan adalah seorang lelaki kelahiran 25 September 2001 yang besar didaerah lewatnya garis khatulistiwa. Ia sadar bahwa kita semua akan mati tetapi tulisan-tulisan akan tetap abadi, maka dari itulah ia menulis.


Laman Literasi Kalbar menerima tulisan berupa puisi, cerpen, resensi, & opini. Silakan kirim ke literasikalbar@gmail.com


Ketentuan tulisan bisa baca di Kirim Tulisan


Baca Juga


Puisi Anis Khoirunnisak & Air Mata


Cerita Kepala-Kepala Terbang


Novel M Yanis Kapal Terbang Sembilan (ulasan)





Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post