Jumat, 04 November 2022

Tewasnya Gagak Hitam dan Teka-Teki Kematian

author photo

Literasi Kalbar menyajikan beberapa tulisan berupa resensi buku. Resensi buku sebagai wadah pembaca yang ingin menyampaikan gagasannya tentang isi buku dan tentang penulisnya. Pembaca literasi kalbar dapat ikut berpartisipasi dalam pengiriman tulisan tentang resensi buku.


Tewasnya Gagak Hitam

Resensator Nia


Tewasnya gagak hitam menceritakan seorang pelukis bernama Elang Bayu Angkasa yang sedang membaca berita di warung kopi. Ia tertarik dengan kasus yang dibacanya di laman koran tersebut, yaitu kematian seorang penulis dengan nama pena Gagak Hitam. Tewasnya penulis tersebut dengan menggantung diri. Pelukis tersebut merasa penasaran dan menggerakkanya untuk ambil andil dalam kasus tersebut.


Pelukis tersebut menghubungi polisi yang bertugas di kota Singkawang yang merupakan wilayah kasus itu terjadi. Polisi yang dihubunginya merupakan kenalan di Facebook. Polisi itu bernama Inspektur Agung Prasetyo. Inspektur Prasetyo pun bersedia ditemani Elang dalam memecahkan kasus yang misterius.


Mereka mendapatkan petunjuk awal, yaitu berupa buku teka-teki silang milik Gagak Hitam . Buku teka-teki merunjuk pada Nina Sekarwati, yaitu seorang dokter di Jakarta. Mereka menyelidiki dokter Nina dan ternyata dokter Nina juga sudah tewas dalam kondisi hamil,. Mereka mengetahui dokter Nina berteman baik dengan dokter anak yang bernama Bunga. Mereka terbang ke Jakarta untuk mencari informasi.


Baca Juga : Perjuangan Melawan Stigma Negatif Terhadap Para Pemuda Ba-Alawi Lewat Buku


Sesampainya di Jakarta, Elang berpura-pura menjadi seorang ayah yang anaknya sedang sakit. Tujuan penyamaran mereka berhasil. Dokter Bunga pun terpancing umpan mereka dan jatuh hati kepada Elang. Sayangnya misi mereka tercium oleh dokter Bunga. Ketika dokter Bunga dan Elang akan berkencan, dokter Bunga sudah menyiapkan senjata untuk membunuh Elang. Namun, hal itu tidak terjadi dan akhirnya dokter Bunga di tangkap oleh polisi.


Saat diinterogasi, ternyata dokter Bunga mengakui bahwa dia yang membunuh dokter Nina. Hal ini sebenarnya direncanakan dokter Bunga dengan kekasihnya, yaitu Yogi yang merupakan suami dari dokter Nina. Ia membunuh dokter Nina dengan menggunakan sianida. Hal ini dilakukan bukan karena mereka ingin bersama, tetapi karena adanya perselingkuhan yang lain. Sang Gagak Hitam yang sedang menulis biografi dokter Nina pun ikut andil dalam perselingkuhan tersebut. 


Cerita dalam novel ini sangat misterius sehingga membuat pembaca penasaran. Semakin menjadi keingintahuan pembaca mengenai lanjutan dan kejadian yang tak terduga. Alur yang mudah dipahami dngan dibantunya penulisan tanggal sebagai runtutan peristiwa. 


Baca Juga: Sajak Nandy Pratama Berjalan dalam Takdir


Sayangnya ada beberapa adegan cerita yang sepertinya tidak masuk akal. Cerita seorang pelukis dapat ikut andil dalam kasus yang bisa dikatakan sangat serius.  Selain itu ada beberapa penggambaran adegan seksual yang bisa membatasi usia pembacanya.


Cerita yang disajikan membuat orang sangat penasaran. Teka-teki yang juga misteri sehingga sangat memicu ketertarikan pembaca untuk terus membaca. Walau terkadang ada hal yang tidak masuk akal, dimana diizinkannya warga sipil biasa dalam misi kepolisian yang seharusnya tidak sembarang orang diizinkan untuk ambil andil di dalamnya.


Diksinya yang sangat mendukung membuat ketertarikan cerita ini semakin menarik. Alur cerita dan temanya sangat membuat para pembaca yang menyukai cerita dengan tema misteri dan detektif penasaran. Tetapi sayang sekali untuk buku ini tidak sembarang umur bisa membacanya karena isinya yang terdapat adegan dewasa.


Baca Juga : Musim Ngayau Cerpen Muhammad Noor Fadillah


Bagi pembaca yang menyukai misteri dan pemecahan masalah, buku ini sangat direkomendasikan. Cerita di dalam novel ini tidak biasa. Pembaca akan disuguhkan cerita yang membuat penasaran dan penasaran hingga lembaran buku ini habis.


Judul                            : Tewasnya Gagak Hitam

Penulis                          : Sidik Nugroho

Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit                : 2016

Jumlah Halaman          : 248 halaman

ISBN                           :  978-602-03-2429-6


Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post