Sabtu, 25 Maret 2023

Sajak Wendy Lim dalam Catatan Cinta di Langit

author photo

Literasikalbar.com – Wendy Lim kembali menghadirkan puisi penggambaran tentang rasa cinta. Mungkin saja rasa cinta yang remeh. Selain itu, tentang nasib dan mimpi yang mungkin saja merupakan hal besar. Pembaca lagi lagi dibawa untuk menikmati gambaran dan pengalaman tentang cinta, nasib, dan mimpi yang mungkin saja lewat begitu saja.


literasi kalbar


Sajak Wendy Lim dalam Catatan Cinta di Langit


"Sembunyilah di kesunyian. Diam-diam ikuti jejak doa-doa kami. Lalu di saat yang tepat, sentuhlah hati."


Mimpi dan Nasib


Burung hantu berkukuk tiga kali

Tanda kita lelap dalam mimpi

Satu mimpi yang aku mau

Yaitu lelap di pangkuan hatimu


Matahari memang sudah raib

Tanda kita terjebak dalam nasib

Satu nasib yang aku mau

Yaitu terjebak di labirin cintamu


Gelap menebar indah seperti lagu

Tanda kita dewasa dalam pinta

Satu pinta yang aku mau

Yaitu dewasa di ranjang nikah kita


Baca Juga : Tips Meningkatkan Keterampilan Membaca untuk Anak-Anak


***


Seperti di Langit


Seperti matahari yang lelah

Terbenam dalam rona senja,

Maka aku dengan rona senyum

Terbenam dalam pelukanmu.


Seperti gemintang yang kilau

Timbul di bening semesta,

Maka aku dengan bening jiwa

Timbul di pantulan matamu.


***


Catatan Cinta


Tarian angin

Halusnya sayap cinta

Kepak cahaya


Kecipak air

Wangi pagi asmara

Saling bercanda


Ciuman api

Lilin kecil di mata

Terangi jiwa


***


Katakanlah Padaku


Katakanlah, oh, katakanlah

Sebelum malam menjadi makam

Sebelum gelap menjadi genap

Sebelum takut menjadi akut


Ungkapkanlah, oh, ungkapkanlah

Sebelum sepi yang tak bertepi jadi api

Sebelum sesal yang tak berakal jadi ajal

Sebelum firasat melesat menjadi sesat


Baca Juga : Puisi Dise Dalusari dan Siulan Isyarat Rimba


***


Merah Biru


Apa sedang marah pada cinta

Atau sedang merah oleh cinta?

Tapi satu yang kutahu,

Jangan murah dengan cinta!


Apa sedang bisu pada rindu

Atau sedang biru oleh rindu?

Tapi satu yang kutahu,

Jangan ambigu dengan rindu!


***


Pesan untuk Angin


Angin, tolong belai dia

Dengan halus dan harum

Dan bisiklah ke kupingnya

Tiupan lembut nafas rinduku


Angin, karena kau sulit dilihat

Jadi sembunyilah ke kesunyian

Diam-diam ikuti jejak doa-doa kami

Lalu di saat yang tepat, sentuhlah hati


Baca Juga : Lomba Menulis Blog Gratis Total 12 Juta


***


Ruang


Di bawah teduhnya kubah semesta

Tetes embun memeluk cahaya

Dan mereka pun tidur bersama

Dalam dekap hangat daun cemara


Sebelum embun menguap pergi

Ke angkasa


Pada akhirnya

Menjadi bagian dari cahaya



Wendy Lim lahir tanggal 10 Juni 1996 di Pontianak adalah seorang mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2016 dengan jurusan S1 Sastra Indonesia. Pada tahun 2020 Wendy Lim kembali kuliah di Universitas Widya Dharma Pontianak dengan jurusan D3 Bahasa Inggris. Salah satu buku puisinya adalah “Pilu Memilu Aku Berlagu” yang diterbitkan Enggang Media pada akhir tahun 2021. IG: @amuk_angan


Berkaitan dengan isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis. Literasi Kalbar sebagai wadah kreativitas berliterasi baca tulis.


Literasi Kalbar menerima tulisan berupa puisi, cerpen, resensi, & opini. Silakan kirim ke literasikalbar@gmail.com


Ketentuan tulisan bisa baca di Kirim Tulisan


Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post