Minggu, 31 Desember 2023

Orang-Orang di Jalan Permohonan & Puisi Damay Lainnya

author photo

Puisi Damay Ar-Rahman

literasikalbar.com – Orang-orang di Jalan Permohonan karya Damay menyajikan hal yang menarik untuk disimak mengenai kehidupan dan alam. Perpaduan kosakata alam dan diri manusia memberitahukan pada pembaca perihal hidup ini dari masalah luar dan dari dalam diri. Selamat membaca dan memaknai.


Orang-Orang di Jalan Permohonan & Puisi Damay Lainnya
Orang-Orang di Jalan Permohonan & Puisi Damay Lainnya pic Pixabay


Orang-Orang di Jalan Permohonan & Puisi Damay Lainnya


“Tersenyum bukan lagi untuk bahagia. Banyak ketabahan menutupi luka.”


Pembunuhan dalam Raga


Sudah selayaknya kamu pergi

Jangan kembali jika tidak diminta

Harga dirimu adalah nilai

Tak terhitung angka dalam mata sial mereka


Bawalah yang kau anggap hati nurani

Buang semua sampah itu

Turuti perkataan Tuhan agar setiap perjalanan kau diarungi

Binasakan ambisi kebencian

Tanpa memandang kehancuran

Bacalah risalah

Agar hidup tidak ditindas

Biar kekosongan pikiran terisi 


Ini bukan soal kemiskinan

Tiada juga keturunan

Jiwamu....

Lebih kejam menikam

Bahkan tak punya kemanusiaan 

Pergi saja...

Kau mungkin lupa bahwa waktu akan habis


***


Bercerita Lewat Alam


Hias langit itu memberi kisah

Membawa kenangan yang indah


Suatu senja

Digesekkan angin membuyarkan ilalang

Sebongkah daun yang tertutup karena layunya berhamburan tanpa perpisahan


Aliran air di bawah tebing

Menghentakkan gundah

Meski sendiri takkan mengurangi keteduhan

Sepi, sebenarnya kehidupan

Bukan maksud tidak berteman


Baca Juga: Lomba Menulis Terbaru dan Terlengkap 2024


Semakin diri bertumbuh

Maka jiwa dan pandangan juga turut tumbuh

Akan ada pemberitahuan 

Yang dipahami tanpa sadar

Tersenyum bukan lagi untuk bahagia

Banyak ketabahan menutupi luka


Perlahan-lahan senja semakin redup

Sebagaimana diri inipun tertiup


***


Nasehat


Seorang lelaki pergi menuju pasar

Peci yang pudar dibaluti kain usang

Berpakaian koko putih dengan celana abu kemerahan


Berjalan menuruni tangga kayu

Pintu ditutup tanpa kunci

Mengambil goni menaruhnya di batang besi

Mendayung sepeda hingga menuruni bukit berkabut

Membawa tentengan buah pisang serta daun ubi


Sepanjang jalan menerobos debu 

Sinar matahari terik memekik

Di kerangka tulang belakang membungkuk

Terduduk dengan dayungan mendayu

Seorang datang dari depan

Menghadang tidak menantang

Menertawakan sambil berlagak gagak

Semua itu terbangun dalam angan si tua yang muda berpuluh tahun sebelumnya

Kini benar kata tua


***


Orang-Orang di Jalan Permohonan


Mereka berada di barisan terdepan

Memungut suara dari ribuan manusia biasa

Melumat kata-kata 

Menerobos pikiran pada terik siang yang pecah


Baca Juga: Literasi Digital Kunci Kesuksesan Generasi Muda


Gambar-gambar di rentetan tiang dan dinding rumah-rumah

Semarak hingga ke gang-gang kecil

Suara siaran radio tak lagi terdengar irama 

Dipenuhi dengan penjualan nama untuk diperhitungkan nanti ketika pemilihan


Berbagai kalimat terungkap tanpa naskah

Jikapun ada naskah belum tentu ada makna

Kosong tidak berguna

Berkoar penuh ambisi

Orang-orang berteriak mendukung

Meski sudah berpuluh tahun hidup mengganggur dengan janji

Mengubur suara


***


Pesan Terakhir


Ungkapan itu terniang di ingatan 

Saat petang dinaungi udara menjelang malam

Tiada suara, kecuali bisikan hati

Yang rancu, membuat gelisah


Baca Juga : Momen Mengharukan Anak dan Ibu yang Melelehkan Hati


Sementara kesiapan diri semakin uzur

Langit tanpa keberanian melihat bumi

Seakan menahan gejolak sedih

Mungkin akan tiba akhir dari kata mati


Ingatan itu, membuat tanah bergetar

Laut menangis

Daun-daun gugur

Hujan air mata runtuh

Membanjiri tubuh



Damay Ar-Rahman atau Damayanti, alumni Universitas Malikussaleh dan IAIN Lhokseumawe merupakan pengajar dan penulis buku puisi Aksara Kerinduan,  Serpihan Kata, Senandung Kata, Kumcer Bulan di Mata Airin, Dalam Melodi Rindu, novel Akhir Antara Kisah Aku dan Kamu, Di Bawah Naungan Senja, dan Musafir. Tulisannya pernah dimuat oleh Serambi Indonesia, Republika, Suara Merdeka, Riau Pos, Sinar Indonesia Baru, Klik Aceh, Berawang News, dan terhimpun dalam E-Jurnal Doea Jiwa Malaysia . Berdomisili di Lhokseumawe, Aceh. Media Sosial :  @damayarrahman


Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post