Selasa, 09 Januari 2018

Membaca Berita Hoax Lebih Menarik daripada Membaca Buku, Mengapa?

author photo
Tulisan Nanda Sukma Ayuni

"Bijaklah dalam menggunakan media sosial, jadilah pengguna media sosial yang pintar dalam menyaring setiap informasi dan berita yang didapatkan."

Beredarnya berita bohong atau yang sering kita sebut dengan berita hoax memang sedang marak saat ini. Peredaran berita hoax dapat menjadi masalah yang cukup serius. Karena berita hoax dapat saja menjadi penyebab terjadinya gesekan bahkan hingga menyebabkan permusuhan.

Lantas, mengapa begitu banyak orang yang tertarik bahkan hingga ikut menyebarluaskan berita hoax? Seperti yang dilansir pada laman Kompas.com, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan terkadang opini yang terkandung dalam berita hoax tersebut sama dengan apa yang seseorang rasakan.
Membaca Berita Hoax
pixabay.com


Dalam suatu kasus, bisa saja berita hoax tersebut berisi tentang hal yang tidak disukai oleh sekelompok orang, maka sekelompok orang itu tertarik untuk ikut menyebarluaskan berita hoax tersebut.

Apa yang membuat banyak orang lebih tertarik untuk membaca berita hoax daripada membaca buku? yang pertama adalah berita hoax lebih mudah didapat melalui media sosial daripada buku yang harus dibeli atau didapat dari perpustakaan.

Baca juga:

Indonesia Tidak Kekurangan Penulis, tetapi Kekurangan Minat Menulis


Kedua, berita hoax terkadang memiliki judul yang sangat menarik untuk dibaca sehingga banyak orang tertarik untuk langsung membaca berita tersebut setelah membaca judulnya.

Ketiga, masih cukup sulit untuk membedakan antara berita hoax dan berita fakta terutama bagi masyarakat awam karena penulis berita hoax tersebut sangat pandai membuat tulisan dengan kata-kata yang bisa membuat orang mempercayai tulisannya.

Kita harus pandai dalam menentukan berita mana yang merupakan berita hoax dan berita mana yang merupakan berita fakta. Jika kita tidak dapat membedakannya, kita akan merasakan dampak buruk dari berita hoax tersebut.

Bisa saja akibat berita hoax tersebut akan terjadi permusuhan dan jika berita hoax tersebut cukup mengerikan, maka akan membuat sebagian orang khawatir dan ketakutan setelah mendengar berita hoax tersebut.

Baca juga:

Pengertian Konsep Literasi di Indonesia


Ada undang-undang yang mengatur tentang berita hoax tersebut, bahkan orang-orang yang ikut menyebarluaskan berita hoax dengan sengaja dapat dikenakan hukuman.  Maka sebaiknya kita menghindarkan diri dari membaca berita hoax dan tidak mudah percaya dengan berita yang belum kita ketahui kebenarannya.

Sudah jelas sekali dikatakan bahwa sebenarnya membaca berita hoax tidak memberikan dampak positif melainkan hanya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Maka mulai sekarang, alangkah baiknya jika kita membiasakan diri untuk membaca buku-buku yang bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita. Dengan membaca buku, kita juga dapat membagikan ilmu yang kita dapat dari membaca buku kepada orang lain.

Membaca buku jauh lebih bermanfaat daripada kita ikut menyebarkan berita hoax kepada orang lain, itu tidak akan memberikan manfaat bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.

Baca juga:

Guru Sebagai Faktor Utama dalam Kelancaran Literasi Sekolah


Selain itu, dengan membiasakan diri untuk membaca buku dan kita juga telah ikut membantu mengurangi penyebaran berita hoax yang sangat merugikan bagi banyak pihak.

Kita pun tidak menyia-nyiakan waktu untuk membaca berita hoax melainkan mengisi waktu kita dengan banyak-banyak membaca buku. Dengan banyak membaca buku, kita juga akan mendapatkan pengetahuan untuk dapat membedakan mana berita hoax dan mana berita fakta.

Mulai sekarang isilah waktumu dengan banyak membaca buku karena buku adalah jendela dunia. Bijaklah dalam menggunakan media sosial, jadilah pengguna media sosial yang pintar dalam menyaring setiap informasi dan berita yang didapatkan.

Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post