Sabtu, 17 September 2022

Gerbang Menuju Hijrah Penulis Kalbar Pay Jarot Sujarwo

author photo

Gerbang Menuju Hijrah Penulis Kalbar


pay jarot sujarwo

literasikalbar.com - Sepok Tige, karya Pay Jarot Sujarwo merupakan cerita perjalanan Pay, budak Kampung Arang yang ketiga kalinya ke luar negeri, setelah Bulgaria dan Belanda. Seperti tabiat kocak Pay yang selalu sepok setiap pertama kali berkunjung ke negeri orang, begitu juga saat dia ke Spanyol dan Andalusia.


Baca Juga : Cerpen Cinta Bertepuk Sebelah Tangan


Cerita dimulai saat pertemuan Pay Jarot Sajarwo dengan seorang kawan lamanya, Bang Jul,di Spanyol. Bang Jul (Zul M.S) merupakan seorang pelukis yang terkenal di Pontianak. Bang Jul mengenalkan kawannya kepada Pay Jarot Sujarwo, Sergio Roche Castro, yang merupakan warga asli Spanyol. 


Pertemuan itu mengantarkan sebuah perjalanan sepok Pay Jarot Sujarwo ke spanyol dan Andalusia. Cerita perjalanan dimulai dari bisik-bisik iseng saat perpisahan Pay Jarot dan Sergio, yang mana Sergio meminta Pay Jarot apabila pergi ke Eropa, jangan lupa mampir ke negaranya. 


Baca juga : Cerpen Cinta Bertepuk Sebelah Tangan


Rencana Tuhan siapa yang tahu, penghujung tahun 2011 Pay Jarot  kembali ke Bulgaria. Lalu pada 2012 dia terbang lagi ke Eropa,  tepatnya ke Belanda. Sergio terus membujuk Pay Jarot untuk main ke Spanyol, dengan merayu bahwa Spanyol-Belanda itu dekat  hanya perlu waktu 2 jam tidak seperti Pontianak-Sanggau yang memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan darat.


Perjalanan penuh ke-sepok-an ala Pay Jarot Sujarwo pun kembali dimulai. Dari Bandara Barajas, Sergio membawa Pay Jarot ke Stasiun metro (kereta api bawah tanah). Di sana, Pay Jarot bertemu dengan turis-turis negara lain termasuk rombongan  turis Jepang  yang tengah ber-sepok ria, seperti Raja sepok dari Kampung Arang, Pay Jarot.


Baca Juga : Perjuangan Rakyat Sambas Menentang Penjajah


Banyak yang didapatkan Pay Jarot seperti perubahan penyebutan nama tempat yang sebelumnya dari nama Pinisia berubah menjadi Ispania, Espanya terus menjadi Espanyol dan sekarang disebut Spanyol.


Perjalanan ke-sepok-an seorang Pay Jarot Sujarwo terus berlanjut saat dia berjalan ke titik nol kota Madrid. Belum sempurna rasanya kalau ke Madrid belum sampai ke titik nol kota Madrid. 


Setelah sampai ke titik nol kota Madrid, perjalanan seorang Pay Jarot terus berlanjut. Sekarang menuju kantor pos tuanya ada di Madrid. Di atas gedung terdapat menara jam, tempat ini sangat terkenal pada saat malam pergantian tahun,yang mana semuamuda-mudi Madrid berkumpul di sana.


Perjalan sepok seorang  Pay Jarot Sujaro rupanya tidak berhenti di kantor pos saja. Dari situ, Pay melanjutkan perjalanan menuju Plaza Mayor dan istana raja. Plaza Mayor tempatnya sangat bersih.


Apabila kalian ingin membayangkan tempat ini nampak dari luar seperti benteng. Apabila sudah masuk tempatnya luas sekali banyak tempat dijadikan kedai, warung kopi atau cafe bahkan dijadikan hotel, apertemen dan tempat tinggal. 


Selesai dari Plaza Mayor, hari sudah malam. Suhu semakin dingin, tetapi Pay sepok tidak mengenal dingin berjalan di lanjut ke istana raja yang mana bangunannya serba berwarna putih. Istana raja ini bernama Palacio Real de Madrid. 


Baca Juga : Revolusi Oktober 1946 di Kalimantan Barat


Bangunan ini memiliki luas seluas 135.000 meter persegi. Tidak jauh dari istana terdapat patung-patung raja Spanyol,yang mana salah satunya adalah patung Raja Philip empat yang sangat tersohor di seluruh dunia. 


Selesai bersepok-sepok Pay Jarot dan Sergio kembali ke apartemen Sergio. Setelah ke sana kemari bersepok di kampung orang, Pay Jarot teringat kampung halaman semasa kecilnya, Kampung Arang.


Perjalanan Pay terus belanjut ke  Grand Via, Plaza de Espana sampai ke sebuah objek wisata candi dengan nama Candi Debod. Perjalan sepok  diteruskan  ke pintu gerbang Eropa.


Dari sana,Pay meneruskan langkah kakinya menuju ke pasar tradisional paling terkenal di Spanyol yaitu El Rastro, yang mana di sana terdapat patung tentara  dengan nama Eloy Gonzalo. 


Dari perjalanan ke negeri matador,  banyak pengalaman yang diambil oleh PayJarot. Salah satunya yang paling kocak, ternyata banyak juga orang Spanyol penya hobi merumpi alias ngomongin orang. Mirip dengan kebiasaan emak-emak di Kampung Arang, ya? selain itu banyak sejarah tentang Kota Madrid yang digali oleh Pay Jarot.


Dari perjalanan sepok seorang  Pay Jarot  di Spanyol, sekarang Pay Jarot tau bahwa luasnya dunia ini tak seluas Kampung Arang. Banyak pengalaman dan sejarah Spanyol yang didapat Pay Jarot selama berada di negeri itu, salah satunya dari cerita pengalaman seorang petualang sejati sekaligus menyebar syariat agama Islam yaitu Ibnu Batutah.


Baca Juga : Suara Kesunyian Wanita Ba Alawi dalam buku The Sound of Silence


Pay Jarot meneruskan perjalanan dari Spanyol ke Andalusia. Di sana dia belajar banyak tentang sejarah dan mengetahui asal mula menamakan nama Andalusia. Bukan hanya itu saja pengetahuan dan kemajuan Andalusia yang maju dan modern pun dapat diambil pelajarannya dari perjalanan Pay sepok ke Andalusia.


Andalusia adalah bagian selatan dari negara Spanyol. Kata ‘Andalusia’  berasal dari kata ’Al Andalus’ (Bahasa Arab) atau ‘landa-hlauts’ (Bahasa Gothic). Di sinilah sering terjadinya pembataian oleh kaum Vandal dan Visigoth, yang berkuasa di sana sebelum tentara muslim datang, sehingga timbul istilah ‘Vandalim’ di kemudian hari.


Sejarah memberitakan bahwa tentara muslim dari Afrika Utara datang ke Al Andalus   untuk menjajah dan membatai para orang Spanyol. Padahal yang benar adalah sekitar tahun 710 Raja Visigoth, Witiza dikudeta dan dirampas oleh mantan bawahannya Roderick, yang juga menodai puteri dari Julian, gubernur Ceutia, Afrika Utara. 


Selain itu, kaum Yahudi di sana merasa sangat tertekan sejak Visigoth berkuasa, sampai meminta bantuan tentara muslim  di Afrika Utara. Pemerintahan Visigoth ini juga berkuasa dengan   semena-mena terhadap rakyatnya,lalu negeri ini dilanda krisis. 


Baca Juga : Masyarakat Dayak Menatap Hari Esok


Julian memohon pertolongan kepada Musa bin Nusair, kepala Khalifah Ummayah di Afrika Utara. Orang-orang di Afrika Utara saat itu dikenal sebagai bangsa Berber, yang memiliki kemampuan mahir dalam bertempur. 


Penaklukan Andalusia akhirnya dimulai, dengan seizin Walid bin Abdul Malik, Khalifah Ummayah saat itu, Musa bin Nusair, mengirim pasukan kecil, 500 pasukan  dipimpin Tharif bin Malik untuk memnyelidiki kebenaran info dari Julian dan mempelajari medan pertempuran. Kemudian, setelah ia kembali, gubernur Tangier, Thariq bin Ziyad ditugaskan memimpin 7000 pasukan untuk menyerang bersama Julian.


Pada 29 April 711 mendarat di sebuah bukit di Al Andalus, yang lalu dinamai Jabal Thariq atau kemudian dikenal dengan bukit Gibraltar. Kemudian disusul 5000 pasukan lagi dipimpin Tharif bin Malik, sehingga mereka berjumlah 12.000 pasukan untuk melawan pasukan Visigoth yang berjumlah 100.000. 


Thariq bin Ziyad membakar semangat pasukannya dengan mengatakan “Wahai prajurit-prajuritku, kemana kalian akan lari? Di belakang laut, di depan musuh. Satu-satunya yg kalian miliki sekarang adalah harapan dari keberanian kalian. Jika kalian mau bersabar, Allah lah yg akan menolong hingga nama kalian akan dikenang di dunia dan akhirat….”


Banyak sekali ilmu yang dapat digali dari masa kelamnya Andalusia sampai cerita sejarah Islam. Diduga keras,inilah cikal bakalhijrahnya seorang Pay Jarot dari seorang sekuler menjadimuslim yang kaffah.


Baca Juga: Long Kiat Saudagar Melayu yang Cerdik


Sepok Tige memiliki gaya bahasa yang cukup menarik untuk dibaca apalagi dikemas dalam bahasa melayu Pontianak, menjadi salah satu daya tarik pembaca untuk terus membacanya. 


Dilengkapi dengan gambar-gambar ikut memperjelas cerita yang diceritakan. Sepok Tige menyelipkan pesan moral keagamaan secara halus di dalam cerita.


Karena bahasanya menggunakan bahasa Melayu Pontianak, saran saya sebaiknya dibuat beberapa kata kunci yang mudah dipahami oleh pembaca karena pembaca bukan hanya suku Melayu Pontianak saja.


Identitas
Judul Buku : Sepok Tige
Penulis : Pay Jarot Sujarwo
Penerbit         : Pijar Publishing, Pontianak
Tahun Terbit : 2016
Kategori    : Non-Fiksi
Jenis : Cerita Perjalanan
Tebal Buku : 283 halaman

Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post