Minggu, 06 September 2020

Sajak-Sajak Sultan Musa dan Tembang Rindu

author photo

Puisi Sultan Musa


literasikalbar.com - Rindu menjadi tema yang romantis untuk didalami dan diungkapkan dalam bentuk puisi. Puisi-puisi Sultan Musa mengajak pembaca untuk mengimajinasikan dan mendalami kerinduan yang syahdu.

Setabah apapun segala rindu

Terima saja seperti merayu

Meluluh garis perih meragu

Meratapi pengertian atas dirimu



Sajak Sultan Musa Pic Pixabay


Raga Airmata Rindu


Bulir airmata setia

Tak terganti,  tak lelah

Selalu menunggu


Busur rindu indah

Tak bertemu, tak berpapasan

Selalu mendoakan


Begitu syahdu raga

airmata dan rindu

Saling menjaga

; diatas tanah – tanah kering

Saling menari

; dibawah hujan kala turun

#2020

***


Romansa Bisikan


Kelukur menjauh ikat janji

Bernaung dimana pun seperti merpati 

Sikap  dalam  batas  tak  peduli 

Terkoyak melepaskan sendi – sendi


Rasa sedih membuncah 

Rasa dosa melelah

Angan kosong wujudkan keberanian 

Raksa jiwa hadirkan keyakinan


Perihal suasana yang tenang 

Panduan liku yang lapang 

Lebih dalam...

Lebih nyala....

#2020

***


Djuhara  dan  Cerita


Djuhara merangkum perjalanan

yang selalu berkelana

Melukis cakrawala tanpa pamrih

Kini api itu telah usai

Menghilang seperti jarak

Berkata jernih akal yang kejam

Berujar terpuji namun dingin

Sebelum benar menghilang

Santun berkata ;

“Tetaplah membuat cerita

Walau tidak pernah tuntas”

#2019

***


Tembang Rindu


Menangis atas rindu

Terlihat wajah sendu

Rasakan bulir air mata membatu

Dari mata berwarna biru


Setabah apapun segala rindu

Terima saja seperti merayu

Meluluh garis perih meragu

Meratapi pengertian atas dirimu


Adalah rindu

Tak bertepis keangkuhannya

Jauh menjadi dekat


Adalah rindu

Tak tertampan kesedihannya

Dekat menjadi jauh


Di hujani rindu,

Merangkul  tiap relung tubuhmu

Kecuali  rindu  telah kau usir

#2020

***


Sranti  di Kening  Hari


Sranti.... 

adalah pejalan di angin deru

memungut doa pada puing waktu

mendengar gelora debu – debu

memanggil berirama rindu

menghambur senyum hamparan selalu

memercikan segenggam setuju

pada kening hari yang selalu menunggu

#2020

***


Jendela Bersayap


Melalui jendela itu...

tempat melihat di cerah awan biru

menggoda gambarkan kehidupan

merayu untuk bergerak 

dan memilih untuk tidak berlari dari kenyataan


Pada jendela itu....

sesekali menampakkan siluet dialog

antara aku  dan kau  yang ada di dalam

sebagai pengingat akan datang tepat pada waktunya


Meski sedikit nakal dan egois,

ada pesan mendekat 

dari bingkai riuh angin berhembus

dan dari pahat sunyi berbisik :

 “ jendela ini mampu melukiskan jejak purnama”

“ terima kasih sudah merindu “

“ terima kasih sudah terbang bersama sayap ini”

#2019

***



Sultan Musa berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta karya - karyanya masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair Nasional & Internasional. Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017. Merupakan 10 Penulis Terbaik versi Negeri Kertas Awards Indonesia 2020. Karya tunggalnya "Candramawa"(2017), "Petrikor"(2019), "Sedjiwa Membuncah"(2020) & versi e-book "Mendjamu Langit Rekah" (2020).Dan dia masih terus belajar menulis. Untuk berkomunikasi dapat melalui email : seesultan@yahoo.com


Laman Literasi Kalbar menerima tulisan berupa puisi, cerpen, resensi  & opini. Silakan kirim ke literasikalbar@gmail.com

Ketentuan tulisan bisa baca di Kirim Tulisan


Baca Juga


Sajak-Sajak Zainur Rahman

Sajak-Sajak Septiadi Gunawan

Sajak-Sajak Sonny Kelen


Tulis Pendapat Anda 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post